KAJIAN SEMANTIK KOMPONENSIAL TERHADAP ISTILAH KEKERABATAN DALAM NYANYIAN RAKYAT BUGIS

Authors

  • Muhsyanur Universitas Islam As'adiyah
  • Gusni Universitas Islam As'adiyah
  • Sri Verlin Universitas Islam As'adiyah
  • Nur Hudayanti Mahas Universitas Islam As'adiyah

Keywords:

semantik komponensial, istilah kekerabatan, nyanyian rakyat Bugis, elong, etnosemantik, pelestarian budaya

Abstract

Penelitian ini mengkaji istilah kekerabatan dalam nyanyian rakyat Bugis (elong) melalui pendekatan semantik komponensial. Tujuan penelitian adalah untuk mengungkap makna dan fungsi istilah kekerabatan dalam konteks budaya Bugis, serta implikasinya terhadap struktur sosial masyarakat. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui studi pustaka, wawancara mendalam, dan observasi partisipatif. Analisis data dilakukan menggunakan teori semantik komponensial dan pendekatan etnosemantik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa istilah kekerabatan dalam elong Bugis memiliki struktur makna yang kompleks, mencerminkan hierarki sosial, dan berfungsi sebagai alat transmisi nilai budaya. Analisis komponensial mengungkapkan fitur-fitur semantik seperti generasi, jenis kelamin, garis keturunan, dan status pernikahan yang membentuk makna istilah kekerabatan. Penggunaan istilah kekerabatan dalam elong berfungsi untuk memperkuat ikatan keluarga, mentransmisikan nilai budaya, meregulasi perilaku sosial, dan mengekspresikan emosi. Implikasi sosial-budaya dari temuan ini mencakup upaya pelestarian nilai tradisional, adaptasi sistem kekerabatan dalam konteks modern, dan potensi revitalisasi bahasa dan budaya Bugis. Penelitian ini berkontribusi pada pemahaman yang lebih mendalam tentang hubungan antara bahasa, budaya, dan struktur sosial dalam masyarakat Bugis, serta membuka peluang untuk studi komparatif dan lintas budaya.

References

Aini, N. (2016). Kesantunan Berbahasa dalam Masyarakat Bugis: Analisis Sosiopragmatik. Jurnal Kandai, 12(2), 225–238.

Aris, A. (2021). Pendekatan Etnosemantik dalam Analisis Kearifan Lokal: Studi Kasus Bahasa Daerah di Sulawesi. Jurnal Linguistik Indonesia, 39(1), 45–62.

Asis, A. R. (2015). Pergeseran Makna dan Fungsi Nyanyian Rakyat Bugis. Jurnal Ilmu Budaya, 3(2), 385–399.

Basri, M., Abdin, A. Z., & Hamzah, A. (2017). A Semantic Analysis of Pasang ri Kajang: Preserving the Forest and Nature. International Journal of Linguistics, Literature and Culture, 3(5), 1–13.

Fatinah, S. (2017). Perbandingan Sistem Kekerabatan dalam Bahasa-bahasa di Sulawesi: Suatu Kajian Linguistik Historis Komparatif. Jurnal Humaniora, 29(3), 322–335.

Hamzah, A. (2020). Metode Penelitian Etnografi: Konsep dan Penerapannya dalam Studi Bahasa dan Budaya. Jurnal Antropologi: Isu-Isu Sosial Budaya, 22(1), 74–85.

Haryono, A., Wulandari, C., & Budi, I. S. (2018). The Politeness Strategy in the Kinship Terms of Addressing in Javanese Language. International Journal of Linguistics, Literature and Culture, 4(4), 53–62.

Kaseng, S., Rijal, S., & Amir, J. (2020). Penyusunan Kamus Bahasa Bugis: Tantangan dan Peluang. Jurnal Ilmu Bahasa, 6(2), 210–225.

Muhsyanur, M. (2023). The Bugis People’s Naming System in Bugis Ethnic Tradition. Journal of Language and Literature, 23(1), 67–76. https://doi.org/10.24071/joll.v23i1.5062

Muhsyanur, M., & Verlin, S. (2020). Representasi Konsep Karakter Pemimpin Dalam Lirik Lagu Bugis Bulu’ Alauna Tempe Ciptaan Abdullah Alamudin. Kajian Linguistik Dan Sastra, 5(2), 178–186. https://doi.org/10.23917/kls.v5i2.11076

Muhsyanur, S. P. (2020). Linguistik Historis Komparatif : Suatu Pengantar Awal. Uniprima Press.

Mulyaningsih, I. (2017). Pembelajaran Bahasa Daerah Berbasis Kearifan Lokal sebagai Upaya Pelestarian Bahasa Daerah. Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 2(1), 65–76.

Noorduyn, J. (2018). Bugis and Makasar: Two Short Grammars. Languages of the World/Materials, 59(3), 1–42.

Nuraeni, Y., Mulyati, Y., & Permana, R. (2022). Kearifan Lokal dalam Tradisi Lisan Bugis: Kajian Etnolinguistik. Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 9(1), 39–54.

Rahmawati. (2014). Sistem Kekerabatan Suku Bugis di Sulawesi Selatan: Suatu Analisis Antropologi Sosial. Jurnal Antropologi Indonesia, 35(1), 59–70.

Saunders, B., Sim, J., Kingstone, T., Baker, S., Waterfield, J., Bartlam, B., Burroughs, H., & Jinks, C. (2018). Saturation in qualitative research: exploring its conceptualization and operationalization. Quality & Quantity, 25(4), 1893–1907.

Suktiningsih, W. (2016). Leksikon Fauna Masyarakat Sunda: Kajian Semantik. Jurnal Arbitrer, 3(2), 95–110.

Syarif, E., Sumarmi, S., & Fatchan, A. (2019). Diversitas dan Hilangnya Bahasa-bahasa Daerah: Faktor-faktor Penyebab dan Implikasi Etnolinguistis. Jurnal Pendidikan Geografi, 24(1), 31–42.

Tondo, F. H. (2019). Kepunahan Bahasa-bahasa Daerah: Faktor Penyebab dan Implikasi Etnolinguistis. Jurnal Masyarakat Dan Budaya, 2(1), 1–13.

Verdinelli, S., & Scagnoli, N. I. (2013). Data Display in Qualitative Research. International Journal of Qualitative Methods, 12(1), 359–381.

Woolf, N. H., & Silver, C. (2018). Qualitative Analysis Using NVivo: The Five-Level QDA Method. Routledge.

Yusuf, M., & Yusuf, Y. Q. (2019). Analisis Semantik Leksikon Budaya: Suatu Pendekatan Etnolinguistik. Jurnal Bahasa Dan Seni, 47(2), 166–179.

Downloads

Published

2024-11-23

How to Cite

Muhsyanur, Gusni, Verlin, S., & Mahas, N. H. . (2024). KAJIAN SEMANTIK KOMPONENSIAL TERHADAP ISTILAH KEKERABATAN DALAM NYANYIAN RAKYAT BUGIS. Indonesian Journal of Linguistics, 1(2), 37–45. Retrieved from https://ijl.upnjatim.ac.id/index.php/ijl/article/view/19